Judul Video : How Chelsea signed Kai Havertz
Channel : Tifo Football
Mendatangkan Kai Havertz tidaklah mudah. Chelsea menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk memikat pemain berusia 21 tahun itu ke London Barat. Pengejaran dimulai lebih dari setahun yang lalu. Dan, pada saat itu Havertz telah diminati oleh beberapa klub. Bayern Munich, Real Madrid, Barcelona, Liverpool dan Manchester United semuanya telah melakukan kontak dengan perwakilan pemain selama 18 bulan sebelumnya untuk mengukur apakah mereka bisa berada di antrean terdepan setiap kali Havertz memutuskan untuk meninggalkan Bayer Leverkusen. Chelsea tahu mereka harus melakukan hal yang sama. Ada beberapa bentuk kontak antara kedua kubu sejak itu.
Tetap saja, dibutuhkan kombinasi dari banyak kerja keras, keterampilan, dan keberuntungan untuk membuat kesepakatan itu terjadi. Harga yang diminta Bayer Leverkusen sebesar 107,6 juta pound pada musim panas 2019 cukup untuk menakuti para klub yg melamar. Bahkan Bayern Munich, yang telah membahas secara detail dengan pemain internasional Jerman itu tentang di mana dia akan cocok dengan tim dan bentuk taktis mereka. Yang mengejutkan, Bayern tidak pernah benar-benar mengajukan penawaran resmi untuk Havertz tahun ini, & lebih memilih menghabiskan 40,9 juta pound untuk pemain sayap Manchester City yaitu, Leroy Sane, dan berjudi pada kebangkitan Thomas Muller yang berkelanjutan.
Manchester United juga memberikan presentasi mereka yang patut dicatat tahun lalu, tetapi itu tidak melangkah lebih jauh. Mungkin karena mereka telah memboyong Bruno Fernandes pada Januari dan kemudian fokus pada bintang muda Bundesliga lainnya yaitu, Jadon Sancho. Jadi bagaimana Chelsea muncul sebagai pemenang? Dampak berat pada keuangan sepak bola yang disebabkan oleh Covid-19 tentu berperan dan klub seperti Real Madrid dan Bayern berharap Havertz mungkin tetap di Bayer Leverkusen dan menempatkan sesuatu untuk bergabung dengan mereka di musim berikutnya. Namun Havertz merasa sudah saatnya meninggalkan Bayer, terutama setelah mereka gagal lolos ke Liga Champions. Dan dengan sisa kontrak 2 tahun, Bayer Leverkusen tidak mau menanggung risiko penurunan valuasinya.
Memenuhi harga yang diminta sebesar 100 juta euro dari Bayer Leverkusen selalu akan sulit, dan dipahami bahwa pada bulan Juni, direktur Chelsea dan negosiator utama, Marina Granovskaia merasa kedua klub masih jauh dari kesepakatan. Namun yang terpenting, klub mengirim pesan penting kepada Havertz dengan merekrut sesama pemain internasional Jerman, Timo Werner dari RB Leipzig seharga 47 juta pound. Kemudian Frank Lampard terlibat. Dia terbukti menjadi andalan Chelsea di bursa transfer kali ini. Dia memaparkan visinya tentang sepak bola menyerang dengan para pemain muda di depan, menjelaskan bagaimana dia dalam proses membangun tim baru dan Havertz akan menjadi salah satu asetnya.
Granovskaia secara alami juga menjadi kunci dari negosiasi ini. Kesepakatan mengenai biaya akhir sulit ditemukan, tetapi semacam terobosan dibuat dalam tiga minggu terakhir ketika dia bertemu dengan pejabat Leverkusen di selatan Prancis. Kepala eksekutif klub Bundesliga tersebut, Fernando Carro adalah negosiator yang tangguh juga. Dan latar belakangnya di luar sepak bola, dia sebelumnya adalah CEO dari sebuah perusahaan logistik bisnis-ke-bisnis besar, membuatnya menjadi lawan yang tangguh. Ini menjelaskan mengapa transfer memakan waktu lama dan mengapa, dengan itu sekarang selesai, kedua belah pihak mengklaim kemenangan. Chelsea dilaporkan akan membayar angka awal lebih dari 62 juta pound plus bonus. Bayer Leverkusen tidak akan mengungkapkan struktur kesepakatan, tetapi mereka yakin akan menerima harga yang diminta secara penuh dari waktu ke waktu.