The Infographic Show | Bagaimana Pandangan Orang Korea Utara Melihat Amerika?

Judul Video : How Do North Koreans See America?

Channel : The Infographic Show

Dengan media tertutup dan program propaganda yang ganas, Korea Utara mungkin dianggap sebagai negara yang dicengkeram ketakutan akan dunia sisi kita. Hubungan antara kedua negara telah tegang sejak gencatan senjata Perang Korea pada tahun 1953. Sementara sebagian besar dari mereka yang tinggal di peradaban Timur hidup dalam masyarakat kolektif, mereka yang dari Barat hidup dalam masyarakat individu.

Kolektivisme menekankan pada keterpaduan di antara individu-individu sejauh kelompok itu lebih penting daripada individu. Masyarakat kolektif bekerja sama menuju tujuan yang dipahami bersama. Individualisme di sisi lain menempatkan nilai pada individu. Ideologi ini percaya bahwa hak dan kepercayaan individu harus didahulukan dari hak negara atau kelompok sosial. Setelah Jepang menyerah menjelang akhir Perang Dunia Kedua, Korea dibagi menjadi Utara yang diduduki oleh Uni Soviet dan Selatan diduduki oleh Amerika Serikat. Kedua belah pihak tidak dapat bergabung kembali sebagai sebuah bangsa dan pada tahun 1948 pemerintah yang terpisah dibentuk.

Korea Utara menyebut dirinya sebagai negara sosialis yang mandiri dan memiliki pemilihan resmi. Perusahaan milik negara dan pertanian kolektif adalah alat produksi negara. Perawatan kesehatan, pendidikan, perumahan dan produksi pangan didanai negara. Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Il meninggal karena serangan jantung pada 17 Desember 2011 dan segera digantikan oleh putra bungsunya, Kim Jong-un. Pada 12 Juni 2018, Kim Jong-Un bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump di Singapura.

KTT ini, bersama dengan pertemuan sebelumnya antara Perdana Menteri Korea Utara dan Selatan di perbatasan militer, dianggap secara internasional sebagai langkah tegas menuju perdamaian antara Korea Utara, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Pemerintah Korea Utara menyensor seni dan media, tetapi film Barat tersedia di acara pribadi untuk anggota partai tingkat tinggi dan film Barat tertentu diizinkan untuk ditonton. Banyak pendapat orang Korea Utara tentang Amerika berasal dari tiga sumber.

Pertama, Dari apa yang pemerintah katakan dan ajarkan kepada mereka. Kedua, Dari apa yang mereka lihat di televisi dan dengar di radio. Dan ketiga, Dari apa yang mereka alami sendiri dari tahun 1950-an atau apa yang dikatakan oleh generasi yang lebih tua tentang orang Amerika selama konflik. Jadi, apa pendapat kebanyakan orang Korea Utara tentang barat dan khususnya Amerika Serikat? Nah, banyak orang Korea Utara menganggap orang Amerika Utara memiliki banyak senjata. Banyak yang mengira orang Amerika semuanya pemilik senjata. Banyak orang Korea Utara juga menganggap bahwa semua orang Amerika itu kaya, tinggal di rumah besar dan mengendarai mobil mahal.

Orang Amerika akan berpegangan tangan dan berciuman pada kencan pertama, yang bukan merupakan “hal yang lazim dilakukan” dalam masyarakat Asia kolektif. Dan orang Amerika sangat individual sehingga keluarga mungkin membagi tagihan di restoran. Meskipun di masa lalu pemerintah Korea Utara telah menyatakan bahwa Amerika Serikat adalah salah satu musuh negara, namun banyak warga Korea Utara yang tidak merasakan hal tersebut saat ini. Menurut sebuah artikel yang pertama kali diterbitkan di North Korea News, banyak orang di kota-kota Korea Utara membenci orang Jepang tetapi tidak benar-benar membenci orang Amerika.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, film aksi Amerika populer (meskipun ilegal) di Korea Utara. Beberapa franchise film paling populer di People’s Republic adalah serial James Bond, Mission Impossible, dan Home Alone. Mereka juga menggali semua gadget berteknologi tinggi karena berada di luar jangkauan normal rata-rata orang Korea Utara. Sekolah-sekolah Korea Utara mengajarkan bahwa mereka yang menyelamatkan negaranya adalah pahlawan sejati dan diajari tentang pentingnya pahlawan sehari-hari.

Banyak orang Amerika menyebut konflik itu sebagai ‘perang yang terlupakan’ tetapi perang itu sangat berperan dalam propaganda dan identitas Korea Utara sebagai sebuah bangsa. Meskipun demikian dan diharapkan bahwa ketika hubungan internasional baru antara Utara dan Selatan diperkuat, sentimen ini akan berubah. Selama upacara pembukaan Olimpiade musim dingin 2018, warga Korea Utara dan Selatan berbaris di bawah bendera gabungan. Dan kemudian di tahun itu, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un dan presiden Korea Selatan, Moon Jae-In berjabat tangan setelah 65 tahun permusuhan. Keduanya bertemu di perbatasan militer dan foto-foto acara tersebut tersebar ke seluruh dunia, menawarkan harapan baru untuk hubungan yang lebih baik antara kedua negara.