23/12/2024

SuccessBefore30 | Inilah 3 ALASAN Mengapa TEGAS Itu “HARUS”

Judul Video : Inilah 3 ALASAN Mengapa TEGAS Itu “HARUS”

Channel : SuccessBefore30

Pembawa Acara : Chandra Putra Negara

Pernahkah Anda membantu teman/saudara/orangtua atau siapapun lainnya yg ada di lingkungan sekitar Anda? Tetapi, Anda merasa seperti dimanfaati & tidak menimbulkan dampak positif bagi diri Anda sendiri. Di setiap harinya, Anda beraktivitas seperti biasa & di saat yg sama, Anda merasa ada yg salah dalam diri Anda. Mungkin, banyak yg telah & sedang mengalami peristiwa tersebut. Itu merupakan suatu timbal balik, apabila Anda bersikap terlalu baik kepada setiap orang tanpa dilandasi sikap tegas sehingga Anda cenderung menjadi seperti hanya dimanfaatkan oleh lingkungan di sekitar Anda. Berikut di bawah ini, 3 alasan diperlukannya bersikap tegas dalam kehidupan sehari-hari.

Yang pertama, berhenti menolong orang lain yg tidak tahu diri setelah dibantu. Banyak orang yg melakukan hal ini, terlebih lagi saat dirinya sedang dekat / sedang menjalin hubungan dengan orang lain. Mulai dari mengantar-jemput, membelikan sesuatu, membayarkan makanan dan sejenisnya. Memang, hal-hal kecil seperti itu tidaklah salah, karena bisa dibilang sebagai bukti bahwa kita memang menyayangi orang tersebut. Akan tetapi, apabila hal ini terus dilakukan sehingga menjadi kebiasaan akan menyebabkan diri kita bersikap memanjakan orang lain. Dan juga, kita secara tidak langsung melatih orang tersebut untuk tidak mandiri & selalu bergantung dengan keberadaan orang lain. Ingat, orang baik belum tentu benar. Jika kita bisa bertindak dengan benar, kita bisa dipastikan di sisi orang yang baik.

Seorang ibu yg bersikap tegas dalam mendidik anaknya agar tidak menghabiskan waktunya dalam bermain game
(Sumber : parentcircle)

Kemudian, alasan kedua adalah dahulukan diri Anda & Keluarga sebelum membantu orang lain. Sebenarnya, alasan kali ini sangat mudah utk dipahami & diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana mungkin bagi kita utk membantu orang lain, apabila diri kita sendiri & juga keluarga masih ada beban utk ditanggung? Masih ada keperluan yg perlu diurus, dan lain-lain. Bukan hal yg sulit utk dilakukan bukan? Toh, lagipula apa yg kita dapat setelah membantu orang lain, akan tetapi di saat yg sama, diri kita & keluarga kita sedang dilanda suatu problematika. Sama sekali tidak ada dampak yg kita dapatkan. Dengan sikap tegas ini, kita harus berani menolak agar orang tersebut bisa mencari & menyelesaikan masalahnya sendiri.

Alasan yang terakhir adalah, jangan merasa jahat. Pada dasarnya, kita hanya bisa membantu orang lain sesuai dengan kemampuan & kapasitas yg kita punya. Pernyataan itu berarti, bukan utk menekankan kita agar tidak saling membantu. Akan tetapi, di satu sisi kita harus bercermin kepada diri sendiri agar tidak selalu fokus utk mengurusi kepentingan orang lain. Peristiwa kali ini sering dialami oleh para pasangan rumah tangga yg kerap kali, lebih mementingkan utk membantu tetangga/saudara/rumah tangga orang lain. Sehingga, mereka mengeluarkan semua bantuan yg mereka bisa tanpa mengingat bahwasannya, ada anak yg mesti mereka kasih makan, & juga memenuhi kebutuhan hidup lainnya.

Dalam meminjamkan uang kpd orang lain, sangat disarankan hanya meminjamkan sebagian kecil dari semua harta kita
( Sumber : Go Financial Aid)

Sebagai solusi utk menangani peristiwa ini, Chandra selaku host dalam video diatas mengungkapkan lebih baik, membantu orang lain dengan hanya dari berapa sekian harta yg kita punya, jangan pernah utk menghabiskan harta kita sendiri demi membantu orang lain. Selain itu, alangkah baiknya apabila semua keuangan dlm rumah tangga serahkan ke istri tercinta. Karena, pada umumnya para perempuan lah yg lebih teliti & lebih bisa diandalkan utk mengurus masalah finansial. Dengan bersikap tegas tentunya, kita bisa memilah-milah apa yg penting utk diri kita terlebih dahulu sebelum bisa membantu orang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.