SuccessBefore30 | 8 Fakta Pahit Tentang Kehidupan (Beruntung Yang Tau Duluan)
Judul Video : 8 Fakta Pahit Tentang Kehidupan (Beruntung Yang Tau Duluan)
Channel : SuccessBefore30
Pembawa Acara : Chandra Putra Negara
Berbicara tentang kehidupan, tidak melulu apa yg sedang kita jalani itu sesuai dengan apa yg kita inginkan, sesuai dengan keinginan kita. Maka dari itu, kita mesti mengetahui terlebih dahulu beberapa fakta pahit yg sesuai dengan kenyataan yg sedang kita hadapi. Sehingga, kita setidaknya bisa meminimalisir rasa kecewa yg bisa datang kapan saja & di saat yang sama, kita bisa menyiapkan strategi bagi diri kita utk meraih kesuksesan di kemudian hari. Menurut Chandra, terdapat 8 fakta pahit tentang kehidupan berdasarkan pengalaman yg Ia & kebanyakan orang telah alami.
1). Umur manusia itu relatif pendek. Tahukah kalian, apabila umur seseorang anggap saja telah berumur 80 tahun. Setidaknya 1/3 umurnya tersebut, terhitung sebagai waktu yg digunakan utk tidur. 1/3 lainnya itu utk melakukan kegiatan-kegiatan kecil, seperti mandi, makan, bangun tidur dan lain-lain. Nah, di sisa 1/3 terakhir inilah, waktu yg hanya kita miliki utk kita lakukan sebaik mungkin agar membekali diri kita utk menjadi siapakah kita di umur tua nanti. Terasa sangat singkat bukan? 2). Sibuk berbeda dengan produktif.
Perlu diketahui bahwa sibuk itu belum tentu produktif. Apabila dikaitkan dengan fakta pertama sebelumnya, sudah seharusnya kita membuat diri kita di waktu yg singkat ini utk melakukan kegiatan produktif & bermanfaat saja. Dengan kita produktif ini, kita memiliki kemungkinan yg lebih besar utk menjadi seseorang yg lebih berguna dibandingkan teman-teman lain yg dulunya sibuk akan hal-hal yg kurang bermanfaat. 3). Kegagalan akan terjadi sebelum sukes. Di fakta ketiga ini terhitung sebagai pengalaman pasti yg cepat atau lambat dimiliki oleh seseorang.
Sebelum kita menyesal di kemudian hari, karena masa muda dahulu tidak kita gunakan dengan baik & benar. Alangkah baiknya, di masa muda ini kita menghabiskan jatah kegagalan kita sebanyak mungkin dalam hal apapun itu yg menunjang keberhasilan kita di masa yg akan datang. 4). Berpikir & bertindak adalah hal yg berbeda. Untuk meraih keberhasilan, tentu tidak cukup apabila dimodalkan hanya dengan angan-angan. Harus didukung pula dengan action. Ibaratnya, lebih baik bertindak kemudian gagal di tengah jalan, karena setidaknya kita telah mencoba. Dibandingkan dengan, berpikir tetapi tidak pernah melangkah.
5). Tidak perlu menunggu permintaan maaf untuk memaafkan. Alangkah baiknya jika kita sudah ikhlas, rela & memaafkan diri sendiri atas semua perbuatan yg pernah kita lakukan, entah itu kepada diri kita sendiri ataupun kepada orang lain. Dengan memaafkan diri sendiri inilah, kita bisa mengenal lebih jauh dengan siapa & tujuan kita hidup di muka Bumi ini, sehingga kita bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar. 6). Bukan tugas orang lain untuk mencintai dirimu. Ya, benar. Walau hidup dipenuhi dengan lika-liku, naik-turun, kita tetap harus yakin dengan kemampuan diri kita sendiri.
Karena, kalau bukan kita yg menyemangati diri kita sendiri, siapa lagi yg akan melakukannya untuk kita? Memang, di satu sisi tentu kehadiran orang lain bermanfaat & dapat mendongkrak semangat hidup kita. Akan tetapi, apa gunanya kehadiran orang lain apabila tidak didukung dengan rasa yakin & cinta terhadap diri sendiri, bukan? 7). Apa yg kamu miliki itu bukanlah diri kamu yg sebenarnya. Dalam melengkapi fakta ketujuh ini, Chandra dlm videonya diatas juga melengkapi dengan pernyataan yg cukup membuka mata.
” Jika seseorang terlahir dengan keadaan miskin, memang bukan salah orang tersebut. Tetapi, apabila orang tersebut nantinya mati dlm keadaan miskin, sudah dipastikan itu adalah salah dirinya sendiri. ” Pernyataan ini mengumpamakan keadaan seseorang yg pada umumnya bisa bangkit & menjalani kehidupannya dengan penuh rasa bertanggung jawab. Karena, kebanyakan orang yg berhasil itu terlahir dari keadaan orangtua/keluarga yg miskin atau tidak berkecukupan.
Fakta pahit dlm kehidupan yg terakhir adalah, Semuanya itu berubah setiap detik, tidak ada yg abadi. Entah aspek apapun itu, mulai dari pekerjaan, istri, suami, anak, keluarga, lingkungan itu tidak ada yg bersifat menetap/abadi. Seiring berjalannya waktu, mereka semua itu tentu ikut berubah. Entah dari segi fisik / kepribadian / tingkah laku nya. Maka, celakalah bagi seseorang yg tidak bisa beradaptasi / menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Orang tersebut akan hanya sekedar dimanfaatkan orang lain saja.