Judul Video : Cara Demian Hilangin Phobia
Channel : Romy Rafael Mind
Pembawa Acara : Romy Rafael
Narasumber : Demian Aditya
Setelah sebelumnya berbincang dengan tema yg sama dengan Deddy Corbuzier, kini Romy Rafael mengundang Master Ilusionist yg berusia 3 tahun lebih muda darinya, yaitu Aditya Prambudhi yg lebih dikenal dengan nama Demian Aditya. Pria kelahiran Juni 1980 ini sebagian besar membagikan pengalamannya dengan Romy dlm mengikuti America’s Got Talent pada 2017 yg lalu. Bagi kalian para pembaca, yg ingin menonton & mengetahui aksi Demian sewaktu acara tersebut, bisa kalian tonton disini.
Di awal perbincangannya dengan Demian, Romy bertanya mengenai alasan Demian dlm mengapa dirinya menjadi seorang Illusionist handal seperti yg kita kenal sekarang. Selain Romy Rafael, Deddy Corbuzier juga bisa dibilang memiliki aliran yg sama dlm dunia sulap, yaitu hipnosis / ilmu mempengaruhi alam bawah sadar. Mereka berdua juga sudah memiliki nama terlebih dahulu di dunia sulap apabila dibandingkan dengan Demian. Maka dari itu, Demian mencari & menentukan latar belakang yg berbeda agar tidak bertabrakan dengan Romy & Om Deddy. Untuk memperluas ilmu ilusi nya tersebut, Demian pun akhirnya tampil di acara – acara TV & juga di channel Youtube nya, yaitu Demian Aditya Channel.
Usahanya ini ternyata membuahkan hasil yg tidak disangka – sangka, karena pada tahun 2016, kekasih dari Sara Wijayanto ini dihubungi oleh Pihak America’s Got Talent untuk menampilkan sulap nya di Los Angeles, Amerika dlm waktu satu minggu yg akan datang. Sayangnya, selain repotnya pengurusan Visa, penawaran ini datang dengan waktu yg sangat mepet sehingga sulit bagi Demian untuk mempersiapkan dirinya. Maka dari itu, Pihak America’s Got Talent mengundur penampilan Demian hingga 1 tahun kemudian, lebih tepatnya di Tahun 2017. Waktu yg ditunggu pun tiba, Demian sudah berada di Los Angeles bersama istrinya, akan tetapi Ia tidak ditemani oleh crew nya, karena visa mereka ditolak sampai 2x. Pada akhirnya, dalam waktu yg mepet, Ia mendapat crew baru hanya bermodalkan Visa utk membantu keberlangsungan aksi sulap nya di AGT.
Dalam pertengahan perbincangannya bersama Romy Rafael, Demian Aditya mengakui bahwa Ia merasa nervous saat tampil di atas panggung AGT. Bukan karena aksi apa yg Ia tampilkan di atas panggung, Ia lebih mengkhawatirkan bagaimana cara memuaskan salah satu dari beberapa juri AGT yg dikenal galak, yaitu Simon Cowell. Karena sebelum menjadi Juru AGT, seorang Simon sudah menjadi juri & melihat banyak sekali talent di acara – acara seperti, Britain’s Got Talent, The X Factor, Pop Idol, American Idol dll. Terlebih lagi, pada saat Hari H itu, sebongkah pasir yg menjadi kebutuhan penting dlm kepentingan sulap nya Demian baru saja datang saat 30 menit sebelum dirinya tampil di atas panggung & juga Ia hanya dibantu oleh crew yg apa adanya & baru Ia kenal.
Penampilan nya di America’s Got Talent ini merupakan salah satu dari sekian pengalaman dirinya yg tidak bisa Ia lupakan. Sebelumnya, pria berusia 40 tahun ini juga pernah tampil di Australia & China. Akan tetapi, menurut pandangan nya, sewaktu Ia di Cina merupakan worst got talent yg pernah Ia hadiri yg menyebabkan dirinya hampir stress karena Ia mencoba hanya seorang diri utk melakukan semua hal yg dibutuhkan. Selain itu, Panitia Got Talent disana, secara mendadak me-request Demian utk menampilkan aksi sulapnya dlm Bahasa Cina & Panitia juga seenaknya memindah-mindahkan properti sulap Demian yg sudah disiapkan di atas panggung, dengan alasan agar lebih mudah terekam oleh Kamera nantinya. Padahal, seperti yg kita ketahui, sulap merupakan hal yg sangat beresiko bahkan di suatu kesempatan bisa membuat nyawa kita menjadi taruhannya. Hanya karena faktor salah pengukuran, bisa membahayakan aksi seorang pesulap tersebut.
Menanggapi hal ini, Ia membagikan tips serta saran dlm berpenampilan semaksimal mungkin di hadapan banyak orang, kepada para pemirsa berdasarkan pengalaman nya. Yaitu, daripada berusaha semaksimal mungkin utk melakukan semua hal sendiri, alangkah lebih baiknya memiliki tim yg saling mengenal baik satu sama lain. Hal ini Ia ungkapkan, karena apabila tiba saatnya Kita mengalami kejenuhan karena suatu peristiwa, at least level kejenuhan kita tidak terlalu drop karena hadirnya beberapa orang yg kita kenal baik masih ada & masih hadir utk kita di sekitar kita. Istilah mudahnya, lebih baik memiliki Super Team daripada menjadi Super Man. Selain itu, Ia juga menyarankan agar jgn mementingkan orang – orang yg tidak suka dengan apa yg kita lakukan. Kita hanya cukup memberikan saja kemampuan kita semaksimal mungkin & memberikan yg terbaik, biar orang yg memahami kita saja yg akan menyukai apa yg kita lakukan.