Site icon Confession of a Watching Freak

Kenapa Cinta itu Tidak Akan Pernah Seindah yang Diharapkan Semestinya

Judul Video : Why Love Is Never As Nice As It Should Be

Channel : The School of Life

Cinta, seharusnya indah. Tetapi tanpa ada satu hal besar pun yang salah, tidak terasa seperti itu, hari demi hari. Kita suka merasa kesal sekarang karena di beberapa titik di masa lalu, kita benar-benar beruntung. Kita suka merasa sedih, karena kita beruntung. Ide kita tentang seperti apa seharusnya hubungan yang baik dan penuh kasih, dan bagaimana rasanya dicintai, tidak pernah datang dari apa yang kita lihat di masa dewasa. Itu muncul dari orang asing, sumber yang lebih kuat.

Gagasan tentang pasangan yang bahagia menyentuh gambaran mendasar tentang kenyamanan, keamanan mendalam, komunikasi tanpa kata, dan tentang kebutuhan kita yang mudah dipahami yang berasal dari masa kanak-kanak. Pada saat-saat terbaik masa kanak-kanak, jika semuanya berjalan dengan baik, orang tua yang pengasih menawarkan kepuasan yang luar biasa kepada kita. Mereka tahu kapan kita lapar atau lelah. Meskipun biasanya kita tidak bisa menjelaskan. Kita tidak perlu berjuang. Kita tidak perlu berusaha. Mereka membuat kita merasa aman sepenuhnya. Kita diperlakukan dengan damai. Dihibur, dan juga dimanjakan.

Kasih sayang yg diberikan oleh orangtua kepada kita tentunya tidak akan pernah bisa terukur, begitu juga yg akan kita lakukan saat nanti kita menjadi orangtua

Cinta yang kita terima dari orang tua tidak akan pernah bisa menjadi model yang bisa diterapkan untuk pengalaman cinta dewasa kita nanti. Alasannya mendasar, saat itu kita masih bayi, kita sudah dewasa sekarang. Sebagai permulaan, kebutuhan kita jauh lebih sederhana. Dulu, kita perlu dimandikan dan dihibur, ditidurkan. Orang tua benar-benar tahu apa yang dibutuhkan sehubungan dengan kebutuhan fisik dan emosional dasar tertentu.

Tanggung jawab kita itu sangat sederhana. Yang kita miliki untuk menyenangkan mereka, adalah hidup. Lebih jauh lagi, orang tua kami mungkin cukup baik untuk melindungi kami dari beban yang kami bebankan pada mereka. Mereka mempertahankan perasaan cerah yang masuk akal, sampai mereka beristirahat di kamar tidur mereka sendiri. Ironinya, adalah bahwa sebenarnya, inilah persisnya orang tua kita, hanya di atas kamar tidur mereka, ketika kita sedang tidur, dan tidak menyadari apa-apa. Mereka tidak secara tragis tidak kompeten atau egois. Kita suka merasa sedih bukan karena kita telah mendarat dengan orang yang salah, tetapi karena, sayangnya kita dipaksa untuk tumbuh dewasa.

Exit mobile version