Judul Video : Pandangan yang Mengubah Seseorang
Channel : Jeda Nulis
Pembawa Acara : Habib Jafar
” Pandangan seseorang yg baik akan merubah seorang yg buruk menjadi baik, Pandangan seseorang bisa jadi merubah seorang yg baik menjadi buruk “ , itulah sepasang kalimat yg diucapkan oleh Habib Jafar di awal video. Dalam membahas topik bertemakan pandangan yg mengubah seseorang ini, Ia akan mengambil dari 2 cerita yg pada akhirnya memiliki pesan moral yg berbeda & bisa kita teladani bersama di kehidupan sehari – hari.
Cerita Pertama, dikisahkan ada seorang ulama yg bernama Malik bin Dinar. Pada suatu ketika, ada seorang maling / pencuri yg hendak merampok sebuah rumah kosong. Ketika sudah memasuki rumah kosong tersebut, terkagetlah Ia setelah melihat seisi rumah itu tidak ada sama sekali barang yg mewah sekalipun untuk Ia ambil. Tidak lama kemudian, datanglah Malik bin Dinar yg baru saja habis dari luar rumah nya. Maling tersebut gemetaran & merasa takut akan aksinya setelah pemilik rumah kembali ke rumah nya. Menanggapi badan maling yg gemetar, Malik bin Dinar mengajak berbicara baik – baik maling tersebut biar tidak gemetar. Perbincangan mereka berujung dengan Malik bin Dinar akan membebaskan maling tersebut setelah dirinya menyuruh si maling itu utk sholat 2 rakaat.
Akan tetapi, hal yg terjadi malah sebaliknya. Maling tersebut enggan keluar dari rumah Malik bin Dinar & ingin berbibadah sholat secara terus menerus selama waktu yg tidak ingin Ia batasi. Hati Ia merasa nyaman & tenang, terlebih lagi setelah Ia mengetahui bahwa Sholat itu lebih berharga dibandingkan dunia serta isi – isi nya. Setelah bertahun – tahun tinggal bersama Malik bin Dinar, maling tersebut kemudian menjadi murid dari Malik bin Dinar & menjadi ulama. Setelah menjadi ulama, Ia pun memutuskan dengan menceritakan kisah nya ke banyak orang dengan cara mengembara. Dari sini kita belajar bahwa, ” Orang baik semua tingkah lakunya mengubah yang buruk jadi baik bukan sok suci dan ngejudge buruk sehingga justru memperburuk “ , ucap Habib Jafar di akhir cerita yg pertama ini.
Cerita selanjutnya, bermula dari anggap saja ada seorang laki – laki yg memiliki keluarga. Lelaki ini menjalankan kehidupan berumah tangganya, kehidupan pekerjaannya dengan bahagia walau hanya dengan hidup sederhana. Sebut saja, misalnya Ia memiliki gaji 3 juta / bulan utk menghidupi keluarganya, itupun masih ada sisa utk Ia berbagi kepada yg lebih membutuhkan. Hingga suatu ketika, datanglah seorang pemuda lain yg bertamu ke rumah lelaki ini. Mereka pun berbincang – bincang seperti, orang yg sedang bertamu pada umumnya. Sampai lah topik dimana, pemuda yg bertamu tersebut bertanya berapa penghasilan per bulan sang tuan rumah. Dijawablah pertanyaan tersebut dengan jujur oleh lelaki ini. Mendengar jawaban dari lelaki itu, pemuda yg bertamu malah merasa merendahkan lelaki ini dengan mengucapkan seolah – olah nominal 3 juta ini sangatlah kecil & tidak mungkin bisa menghidupi sebuah keluarga.
Semenjak peristiwa inilah, entah kenapa lelaki ini mendalami omongan pemuda tersebut & merasa bahwa, 3 juta memang tidak akan cukup utk menghidupi anak & juga istrinya. Ia pun meminta kenaikan gaji kepada atasannya. Sayangnya, permintaan tersebut ditolak mentah – mentah & menimbulkan perdebatan satu sama lain yg mengakibatkan keluarnya lelaki ini dari perusahaan atasannya. Tidak hanya itu, selain sudah tidak punya pekerjaan, kehidupan lelaki ini semakin terpuruk & tidak pernah lagi merasa bahagia seperti sedia kala karena Ia juga tidak memiliki pemasukan.
Dalam cerita kedua ini, kita belajar berhati – hati dlm berucap agar tidak membawa dampak buruk ke org lain. Berbicaralah suatu hal selalu yg positif, karena bisa jadi sebuah pandangan yg buruk akan mengubah seseorang yg tadinya baik, menjadi buruk.