Jeda Nulis | Kenapa Saya Berat Buat Ibadah?
Judul Video : Kenapa Saya Berat Buat Ibadah?
Channel : Jeda Nulis
Pembawa Acara : Habib Jafar
Sebelum membahas secara keseluruhan apa yang dibicarakan dalam topik video diatas, Habib Jafar mengawali video nya dengan sebuah pertanyaan yang sering dilontarkan. Seperti, ” Bib, kenapa ya Saya berat sekali untuk beribadah? ” Itulah kenyataan pahit yang hampir setiap umat muslim pernah & bahkan sedang dialami. Untuk melakukan kegiatan lain seperti, bermain futsal, bermain games, travelling, tiktok-an, barulah anak muda bisa bernergi melakukan hal tersebut. Padahal, dengan beribadah, Allah SWT tidak makin kaya, karena Ia sudah Yang Maha Kaya. Dengan meninggalkan ibadah pun, tidak membuat Allah merasa dirugikan.
Berbicara tentang ibadah, sama saja dengan kegiatan-kegiatan yang kita sukai lainnya. Yaitu, seperti apa yg pernah dikatakan oleh filsuf muslim ternama, Jallaluddin Rumi, ” Tanpa Cinta, semua ibadah adalah beban. “ Kita melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang sudah disebutkan diatas, pasti didasarkan dari asas rasa cinta kita saat melakukan kegiatan tersebut. Begitu juga seharusnya dengan sholat. Untuk memperkuat pernyataan ini, Habib menjelaskan beberapa hal yang bisa menguatkan diri kita untuk cinta melakukan ibadah. 1). Tak kenal maka tak sayang. Maka, kenali kepada siapa kamu beribadah. Sholawat untuk menyembah Allah SWT, Sholawat untuk mengagungkan Rasulullah SAW.
Allah SWT pernah bersabda dalam firmannya, ” Aku mencintaimu wahai manusia, maka cintalah kepadaku sebagaimana aku mencintaimu. ” Dengan melalui perantara ibadah dalam menyembah Allah SWT inilah, kita sebagai makhluk ciptaannya bisa selalu memohon ampun terhadap dosa seberat apapun yg pernah kita lakukan. Bahkan, nanti di akhirat sekalipun. Dimana saat seseorang sedang di neraka untuk dicucikan dosanya, kita masih diberikan syafaat oleh Nabi Muhammad SAW untuk masuk ke dalam Surga, karena kita merupakan salah satu dari sekian banyak umat nya.
2). Ibadahmu itu bukan untuk Allah, tapi untuk dirimu sendiri, untuk kebaikanmu. Pernyataan tersebut, Habib kutip dari Surat Al Isra ayat 7. Selain kita memiliki tabungan di dunia melalui bank manapun itu, sudah merupakan kewajiban kita juga untuk mengisi tabungan kita untuk di akhirat kelak nanti. Karena, melalui perbuatan amal baik sajalah, berupa ibadah & sedekah yang akan menolong & menemani kita untuk bisa masuk ke dalam Surga.
3). Pahami makna dari setiap ibadah. Untuk terus melakukan hal ini dalam sepanjang hidup, tentu harus didasarkan atas rasa cinta. Karena, orang tidak akan cinta melakukan sesuatu, apa yang dia tidak tahu maksud & tujuannya. Bisa diambil contoh dengan orang senantiasa bekerja terus menerus untuk menghasilkan uang, karena mereka tahu dengan memiliki uang yang banyak, bisa membuat hidup terasa enak. Jika dikaitkan dengan ibadah, kita harus mencari & mengetahui makna dari ibadah itu sendiri melalui cara & pengalaman masing-masing orang. Agar kita bisa lebih mendalami & meyakini bahwa, ibadah juga perbuatan terpuji yang tidak sia-sia dalam perbuatannya.
4). Kreatif dalam mencari kenikmatan ibadah. Habib juga memberikan contoh-contoh yang dimaksud dari kreatif dalam pernyataan tersebut. Tentu, kreatif dalam pernyataan ini tidak langsung bertujuan mendapati sesuatu hal yang spiritual, tanpa duniawi terlebih dahulu. Seperti, niat sholat shubuh untuk bisa menikmati secangkir kopi di pagi hari. Membuat arisan sedekah yang seru. Dengan melakukan hal-hal seperti ini, perlahan-lahan pastinya atas izin Allah SWT, nantinya kita akan mulai mencintai setulus hati kegiatan peribadahan diri kita. Karena, mencintai itu memang butuh proses, tidak bisa langsung instan dalam sekejap.
Di akhir-akhir videonya, Habib Jafar juga tidak lupa mengingatkan kepada kita semua bahwa, kenapa kebiasaan kita sebagai manusia mau curhat apa isi hati kita kepada orangtua, teman, sahabat, kekasih? Ya karena, kita cinta dengan mereka. Padahal, yang menciptakan mereka semua itu ialah Allah SWT. Seperti firmannya yang berkata, ” Al Qur’an tidak akan mengungkapkan pengetahuan terdalamnya, kalau kamu tidak mencintainya. “ Karena, tanpa cinta ibadah adalah kewajiban. Dengan cinta, ibadah adalah kecanduan.