Asumsi | Kerah Biru: Kuli Panggul Pasar Memikul Beratnya Hidup
Judul Video : Kerah Biru: Kuli Panggul Pasar Memikul Beratnya Hidup
Channel : Asumsi
Narasumber : Dani, Komeng
Pada video bertemakan Kerah Biru yg di upload oleh Channel Youtube Asumsi di awal Bulan September ini, menceritakan para kuli panggul di pasar yg menjalani aktivitasnya utk membiayai kehidupan sehari-hari. Untuk melengkapi cerita tersebut, Tim Asumsi pada pertengahan bulan Agustus yg lalu mengikuti kegiatan & juga mewawancarai 2 orang kuli panggul di sebuah pasar yg bernama, Dani & Komeng. Biasanya, para kuli panggul bekerja mulai pada malam hari & berakhir di pagi shubuh sekitar jam 4 pagi. Hal itu dituturkan oleh Dani, seorang kuli panggul berumur 31 tahun yg sudah menjadi kuli sejak lama karena mengikuti jejak babe nya.
Selama pengalamannya menjadi kuli panggul, Dani biasanya menggotong mulai dari ikan, tahu, sayur-mayur sampai benda berat lainnya, seperti meja. Sesekali, Ia teringat dengan keluarga termasuk istri & anaknya saat Ia sedang memikul barang, yg menyebabkan Ia tidak fokus sehingga lupa mesti menurunkan barang yg Ia bawa. Di satu sisi, menurut Komeng memang seketika memikirkan keluarga di tengah pekerjaannya ini merupakan hal yg wajar, keluarga lah yg membuat dirinya semakin semangat menjalani profesinya. Hinaan dengan dianggap remeh sudah menjadi hal yg wajar pula bagi mereka. Mereka berpendapat, semua pekerjaan yg ada itu sebenarnya tidak ada yg hina asal dicari dengan cara yg halal, se-simple itu aja. Walau, terkadang Dani juga pernah secara tidak sengaja menjatuhkan barang bawannya seperti tahu saat sedang menggotong. Karena perbuatannya itu, biasanya Ia mesti mengganti rugi dari upah yg diberikan oleh para pedagang di pasar.
Dalam 1 hari, para kuli panggul biasanya mendapat upah yg tidak menentu, sebesar 50-60 ribu. Dari upahnya itu, masih cukup utk menabung paling besar di angka 5 ribu saja, karena upahnya tersebut mesti Ia bagikan & membiayai kehidupan anak & istrinya. Timbulnya rasa sakit seperti rematik & masuk angin sudah menjadi hal yg pasti bagi para kuli panggul. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dani sudah terbiasa meminum jahe terlebih dahulu di sore hari sebelum menjalani pekerjaannya. Untung-untung masih ada pedagang yg tidak segan utk memberi tambahan upah berupa barang dagangannya kepada para kuli panggung. Mereka sebagai kuli panggul hanya memiliki tujuan murni, bekerja keras agar bisa menyekolahkan anak-anaknya sehingga di kemudian hari, anak-anaknya tersebut tidak perlu utk meneruskan jejak dari Ayahnya. Komeng juga mengakui bahwa, profesinya ini Ia jalani dengan sangat hati & merasa sangat nyaman menjalani kehidupannya. Karena menurutnya, kuncinya hanya bersyukur kepada Tuhan YME.