49% Pekerja Terancam Kehilangan Pekerjaan Karena AI? Ternyata Ada 5 Alasan Mengapa AI Kurang Baik
Video ini membahas tentang kekhawatiran seputar AI dan dampaknya pada tenaga kerja. OpenAI merilis sebuah paper yang menyatakan bahwa hingga 49% pekerja dapat memiliki setidaknya setengah dari fungsi pekerjaan mereka ditingkatkan oleh AI. Namun, ada kekhawatiran bahwa teknologi ini dapat menyusup ke Boston Dynamics dan mengarah pada pasukan anjing robot dengan senjata mesin. Lebih dari 1.000 orang telah menandatangani petisi yang meminta semua laboratorium AI untuk menghentikan pelatihan untuk sistem AI yang lebih kuat dari GPT-4 sampai dapat dikonfirmasi bahwa mereka aman. Meskipun hype seputar AI, video ini berargumen bahwa ada lima alasan mengapa AI sebenarnya kurang baik.
Pertama, AI membuat orang bertanya-tanya apakah mereka seharusnya mendapatkan gelar di bidang ilmu komputer karena AI dapat menulis dan debug kode sendiri atau membangun aplikasi berdasarkan desain pada serbet kertas. Namun, hampir setiap gelar lain juga akan dipengaruhi oleh AI. Lulusan ilmu komputer masih akan memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah dan berpikir secara kritis, yang tidak terpengaruh oleh model bahasa besar.
Kedua, model bahasa besar, seperti GPT-4, tidak sehebat yang terlihat dalam sistem yang kompleks. Mereka sebagian besar hanya mengulangi informasi dari internet dengan cara yang cerdas. Selain itu, gagasan tentang AI menjalankan kode sendiri adalah sebuah kekhawatiran. Meskipun ini dapat membuat membangun sistem yang kompleks menjadi lebih mudah, hal itu juga dapat membuat menulis kode sumber secara manual menjadi usang.
Ketiga, banyak hype seputar AI hanya merupakan pemasaran. OpenAI telah menjadi nama yang familiar tanpa melakukan pemasaran tradisional. Teori konspirasi berspekulasi bahwa orang-orang yang berkuasa berkonspirasi untuk menciptakan Pemerintahan Satu Dunia, tetapi video ini menolak teori-teori ini sebagai taktik pemasaran saja.
Keempat, AI membuat internet menjadi membosankan karena sulit untuk mengetahui apakah akun media sosial atau gambar itu buatan manusia atau tidak. video ini mempertanyakan apakah ada orang di internet yang sebenarnya dan memperkenalkan teori internet mati, di mana perusahaan teknologi besar menggunakan AI untuk mengisi internet dengan akun palsu.
Terakhir, video ini berargumen bahwa AI akan mencapai titik jenuh seperti semua bentuk teknologi sebelumnya. Algoritma yang menggerakkan model bahasa besar tidak terlalu kompleks, dan ide transformer dalam pembelajaran mendalam diperkenalkan oleh Google pada tahun 2017. OpenAI hanya menjadi perusahaan pertama yang mengambil ide ini dan membangun produk yang diinginkan oleh orang. Meskipun AI akan sangat baik dalam meniru manusia, ia tidak akan pernah melebihi kecerdasan manusia.
Sebagai kesimpulan, video ini menyarankan bahwa meskipun ada kekhawatiran tentang AI dan dampaknya pada dunia kerja, kegemparan yang disebabkan oleh AI hanyalah taktik pemasaran semata. AI tidak sehebat yang terlihat ketika menyangkut sistem yang kompleks, dan akan mencapai titik jenuh seperti semua bentuk teknologi sebelumnya. Meskipun AI akan baik dalam meniru manusia, ia tidak akan pernah melebihi kecerdasan manusia.